Langsung ke konten utama

PROSES

Assalamu'alaikum wr.wb.


Tepat pukul 23.49 saya mulai menulis tentang ini. Proses.
Salah satu alasan yang menuntun saya kesini adalah percakapan whatsapp dengan salah satu teman yang saat ini lebih senang mencari informasi via twitter dibanding instagram. Tergeraklah saya untuk coba log in akun twitter yang sudah lama tidak saya kunjungi. Beberapa bulan yang lalu sempat log in tapi hanya untuk ganti foto profil dan latar profil.
Malam ini,kuputuskan untuk log in, scrolling timeline home dan tweets yang pernah saya tulis di akun saya. Lucunya setelah saya scrolling profile, saya kaget baca tulisan-tulisan saya yang kira-kira 80% isinya sambat dan curhat colongan perihal cinta haha astagfirullaaah.... Dalam hati saya bertanya-tanya, "Ini beneran aku yang nge-tweet???????". Saya scroll lagi , semakin bawah, semakin nyakitin mata kalau dibaca wkwk saya sampai malu sendiri bacanya. Tapi dengan membaca tweets jaman dulu yg pernah saya tulis, saya jadi sadar, ternyata benar bahwa seseorang itu berproses ya. Ya, termasuk diri saya sendiri. Dan alhamdulillah, bukan bermaksud membanggakan diri sendiri, tapi alhamdulillah Allah beri aku proses menuju hal yang lebih baik. Tweets saya dulu, bener-bener isinya sebagian besar adalah kelabilan anak kuliahan yang haus akan percintaan, astagfirullah.. Kalau saya lihat dari sudut pandang saya sekarang, di usia saya yang jalan 26 tahun ini, semua hal-hal yang pernah saya jadikan tweet di twitter saya (yang sebagian besar sambat) itu sama sekali nggak penting buat ditulis dan di share ke sosmed :(((( . Apa faedahnya orang-orang harus tau tentang kehidupan kita? Nggak ada. Kalau saya baca tweets saya, kayaknya dulu orientasinya adalah ke manusia , maksudnya saya lebih condong cari perhatian ke orang-orang dengan bikin tweets yang sama sekali nggak penting (menurut sudut pandang saya sekarang). Sedangkan saat ini , saya jarang post kehidupan pribadi saya di sosmed, bahkan ada rasa malu saat saya mau post atau share sesuatu, terutama sosmed besar kayak instagram. Seringnya sih post kegiatan sehari-hari di Whatsapp,tapi kalau sampai curhat di sosmed engga banget deh. Saat ini saya lebih nyaman membagikan kehidupan pribadi saya dengan beberapa orang saja terutama keluarga. Buat apa sih kita share tentang kehidupan kita di sosmed , apalagi hal-hal kecil misal : lagi makan,minum,nyapu, ngepel,cuci piring wkwk helloooo itu ngapain di post ?? Nggak ada faedahnya juga orang-orang tau tentang hal-hal sepele yang kita lakukan sehari-hari. Curhat di medsos tentang masalah pribadi?buat apa? Toh orang lain akan lebih banyak ingin tau daripada peduli. Ya kan? Kita lagi sedih, di post di story, lagi capek post lagi. Sedih, capek, muak, lemah, lelah, itu udah ada tempatnya , yaitu ke keluarga dan Allah (menurut saya). Cukup kita, keluarga, dan Allah yang tau, orang lain nggak usah. Orang lain cuma punya hak buat tau kebahagiaan kita,bukan kesedihan kita haha. 
Setelah saya lihat tweets saya di twitter, dan saya bandingkan dengan diri saya sekarang, alhamdulillah Allah ijinkan saya buat jadi pribadi yang lebih baik sampai saat ini, dan semoga saya bisa istiqomah,syukur2 bisa lebih baik lagi dari sekarang aamiin. Dulu pengennya cari perhatian ke manusia terus , pengen dipuji, disanjung dengan mengeluarkan semua jurus yang bikin orang terpancing haha kalo sekarang mikirnya, buat apa sih kayak gitu?? Apa nggak capek?? Mending cari perhatian ke Allah. Tapi nggak munafik juga, tetep masih ada rasa pengen diperhatikan sama manusia,tapi alhamdulillah tingkatannya udah jauh menurun dibanding dulu. Dulu saya sholat , ngaji. Tapi kurang paham apa essensi dari ibadah itu sendiri, ibadah asal-asalan, nggak berkualitas. Sekarang sedang berusaha meningkatkan kualitas diri dengan beribadah. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, Allah ijinkan aku berproses menuju kebaikan walaupun sama sekali belum baik, setidaknya sedang berusaha kesana. 
Salah satu hal yang bikin saya perlahan berproses ke titik ini ,ke arah yang lebih baik adalah Allah kasih peringatan ke saya melalui diambilnya hal yang membahagiakan bagi saya saat itu. Dan saya sadar, nggak ada yang abadi di dunia ini,kita bisa kehilangan sesuatu kapan saja,dimana saja, sekejap itu. Kita yang tak jarang sombong dengan apa yang kita punya, padahal itu bisa hilang dalam hitungan detik saja, Allah bisa ambil kapan saja Dia mau :"(( maafkan hamba yang terlampau sombong Ya Rabb, padahal 1 sel dalam tubuh hamba ini-pun milikMu yang engkau amanahkan melalui hamba :"( astagfirullah....
Beruntungnya kita yang diberi ijin oleh Allah untuk berproses menuju hal yang lebih baik, alhamdulillah. Pun saat ini Allah belum ijinkan saya untuk menikah,karena mungkin memang saya harus berproses dulu menuju kesana, mempersiapkan semuanya, memantaskan diri, menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Mungkin Allah anggap saya belum cukup pantas dan siap untuk menuju kesana. Tetap berkhusnudzon, karena pasti ada kebaikan dibalik hal yang kita anggap buruk (padahal belum tentu). Intinya, tetap berproses di jalan-Nya, sekalipun itu tertatih,terseok-seok,tapi jangan mundur ,tetap lanjutkan untuk BERPROSES.


Tulisan saya ini hanya sebagai media luapan hati,yang kadang susah sekali diungkapkan lewat lisan. Thankyou.
With love
Intan 💓

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hal-hal menyenangkan versiku

Ketika pikiran lagi sumpek, overthinking,mikir macem-macem, coba kita tuliskan hal-hal menyenangkan buat ngobatin kesumpekan. Berikut hal-hal menyenangkan versi akuu 1. Rebahan di kamar sambil scrolling timeline instagram 2. Naik motor sendirian sambil nyanyi di jalan 3. Nguleni adonan pastry sambil denger radio Rasika FM yang lagi muterin lagu-lagunya Alm. Didi Kempot 4. Nyetok foto di tempat yang jarang terjamah orang 5. Ngrekam suara sendiri pake backsound instrumental dari youtube 6. Cerita ngalor ngidul sama ibuk tentang temen-temen  7. Edit foto pake vscocam atau incollage biar lebih estetik 8. Camping bareng temen-temen sambil makan ayam bakar yang udah dibumbuin ibuk 9. Nyiramin tanaman kesayangan, terus foto-fotoin mereka 10. Pergi ke gramedia sendiri lihat-lihat buku padahal nggak beli 11. Ngerjain kerjaan sambil dengerin lagu-lagu indie favorit dari jaman SMA 12. Ngobrol via whatsapp sama temen kuliah tentang kekonyolan di kampus 13. Nonton web series yang romantis sambil se

Cerita Singkat di Jogja

Assalamualaikum sahabat, hari ini : Jumat, 11 Oktober 2019 pukul 22.00 akan kuceritakan pengalaman singkat -yang berharga-   ku di Jogja 😊 oke tanpa basa basi, langsung aja yaaa.. Minggu : 29 September 2019 Tiba-tiba, ada pesan WA masuk dari orang yang tidak terduga, sangat tidak terduga. Ya, entah ada angin apa, Mas Alam menanyakan kabarku. Sedikit cerita, Mas Alam ini adalah Ketua Kegiatan Teaching and Travelling (TNT) ke 12 yang pernah kuikuti pada bulan Februari 2018. Acara ini diselenggarakan oleh komunitas 1000guru Semarang. Mas Alam berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Pertemuan kedua kami pada acara "Aku Sehat" yang diadakan oleh Komunitas Arsa Semarang pada bulan Maret 2019. Mas Alam merupakan sosok yang sangaaattt humble dan tipe orang yg berbaik hati dengan semua orang tanpa memandang siapa orang itu. Sejak pertemuan pertama kami di TNT 12, Mas Alam memang sudah lumayan akrab denganku dan teman-teman, tapi kalau dibandingkan dengan yang lain, aku te

Kolaborasi Dapur Bersama Ibu

Hari ini pengen cerita yang ringan-ringan aja, tanpa kode atau kata-kata puitis seperti 3 tulisan sebelumnya hehe Ramadhan hampir menuju hari keempat tapi alhamdulillah sudah banyak sekali pelajaran,  dan sebagian besar aku dapat dari Ibu.. Selama ramadhan ini saya, kakak, dan ibu bersepakat untuk lebih melebarkan sayap dari usaha kuliner kecil-kecilan kami yg mulai kurintis tahun 2019. Awalnya usaha ini hanya iseng-iseng saja karena berniat untuk memasarkan produk makanan yang dibuat oleh bulek yang harus berperan sebagai single parent. Lalu kubuatlah instagram dan aku upload foto-foto makanan buatan bulek ditambah makanan yang aku dan ibuku buat, produk awal kami yaitu tape ketan,kue lebaran, dan zuppa soup. Alhamdulillah peminatnya lumayan banyak saat kami buka Pre Order. Produk-produk makanan selanjutnya didapat tanpa sengaja, dan kadang terpikirkan disaat yang tidak terduga 😀 Singkat cerita,  produk iseng yang paling booming dari usaha kuliner kami adalah pangsit isi. Reny