Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Kolaborasi Dapur Bersama Ibu

Hari ini pengen cerita yang ringan-ringan aja, tanpa kode atau kata-kata puitis seperti 3 tulisan sebelumnya hehe Ramadhan hampir menuju hari keempat tapi alhamdulillah sudah banyak sekali pelajaran,  dan sebagian besar aku dapat dari Ibu.. Selama ramadhan ini saya, kakak, dan ibu bersepakat untuk lebih melebarkan sayap dari usaha kuliner kecil-kecilan kami yg mulai kurintis tahun 2019. Awalnya usaha ini hanya iseng-iseng saja karena berniat untuk memasarkan produk makanan yang dibuat oleh bulek yang harus berperan sebagai single parent. Lalu kubuatlah instagram dan aku upload foto-foto makanan buatan bulek ditambah makanan yang aku dan ibuku buat, produk awal kami yaitu tape ketan,kue lebaran, dan zuppa soup. Alhamdulillah peminatnya lumayan banyak saat kami buka Pre Order. Produk-produk makanan selanjutnya didapat tanpa sengaja, dan kadang terpikirkan disaat yang tidak terduga 😀 Singkat cerita,  produk iseng yang paling booming dari usaha kuliner kami adalah pangsit isi. Reny

Self Reminder di Ramadhan Hari Pertama

Hidup yang kamu keluhkan, mungkin itu yang orang lain dambakan Lelahmu belum seberapa Permasalahanmu belum ada apa-apanya Deritamu tidak seberapa dengan derita mereka Perjuanganmu masih panjang, dan kamu harus lebih tahan banting dari ini Jika kamu lihat mereka lebih bahagia, mungkin karena kesedihannya tak pernah diperlihatkan Bersyukurlah, Allah beri waktu lebih untuk berproses menjadi dewasa Allah beri waktu lebih untuk mengabdi kepada keluarga Allah beri waktu lebih untuk mencintai dirimu sendiri Allah beri waktu lebih untuk mencari ilmu baru di banyak tempat Tidak ada yang abadi di dunia ini, kesedihan, pun kebahagiaan toh semuanya akan berlalu,cepat atau lambat Kalau baru seperti ini saja kamu sudah banyak ngeluh , bagaimana mungkin Allah percayakan kamu untuk terjun ke rumah tangga yang permasalahannya jauh lebih kompleks? #selfreminder #berbahagialahdalamkesibukan

Pandemi 2020

Pandemi ini, tidak hanya memunculkan permasalahan secara vertikal, tapi juga horizontal Awal waktu pandemi ini diumumkan , kami banyak mengeluh peran pemerintah yang kurang cepat, Kebijakan sudah diumumkan di berbagai media, tapi solusi itu belum sampai juga kepada kami.. Siang hari saat terik matahari, dan aku hendak bersiap ke toko roti, tiba-tiba kudengar kabar yang mengganggu ketentraman hati.. Kupikir Physical Distancing ini akan terus mengajakku baca buku, main handphone, leyeh-leyeh di kasur, menikmati lezatnya masakan ibu, serta nguleni roti. Seperti itu terus dan berulang.. Tapi ternyata aku salah , ada permasalahan dibalik Physical Distancing ini yang cukup membuat kami bertiga -aku dan kedua kakakku- harus putar otak untuk menyelesaikannya.. Jujur, aku termasuk ke dalam kumpulan orang yang tak suka menghadapi masalah.. Tapi masalah yang tidak kecil ini harus kami hadapi.. Mau tidak mau, suka tidak suka.. dan aku harus terlibat di dalamnya.. Dari permasalahan ini, ak

Temaram Sore Hari

Sementara orang lain menertawakannya Justru mukaku jadi penuh tanda tanya, Bercandamu itu tidak lucu ! Kau pikir aku bisu atau dungu? Hal indah harusnya disimpan,dan biar kau sendiri saja yg menikmatinya Tuhan ciptakan keindahan agar kita bisa tersenyum manis dan bahagia Kau tak perlu tau apa apa ! Hal indah yang kau jadikan bercandaan itu terkesan wagu dan semu ! Bilang saja kalau otakmu hanya berisi hal-hal itu melulu.. Poor you..

Tulisan Acak

Physical Distancing meminta kita untuk menjauh atau menghindari kerumuman orang, tapi di dalam otakku seakan berkumpul ribuan orang yang berbicara entah apa.. Apa yang sebenarnya terjadi di otak ?  Hendak menguraikan satu persatu benang kusut yang ada di dalamnya, sulit sekali rasanya Ditemani lagu dari White Shoes and & The Couples Company berjudul Kisah Dari Selatan Jakarta , dilanjutkan Senandung Maaf yang selalu jadi lagu yang tepat untuk menyampaikan maaf ke siapa saja.. Langkah kaki mau kemana ? sudah ada rencana ? 3 tahun bekerja dapat apa ? Bapak....Ibuuu....apakah kau bangga dengan anakmu ini ?! Mereka berisik sekalii Pak, Bu.. Aku lelah menanggapinya.. Dimana-mana hanya jadi figuran saja aku ini.. Bisa apa aku ? Mengapa energi ini seakan habis tak bersisa, tak ingin apa-apa, tak mau gerak kemana-mana.. Apa tujuan hidup sebenarnya ? Coba beri aku definisi tentang Bahagia??