Langsung ke konten utama

Mengapa aku ini

Assalamualaikum..
Malam ini kuputuskan untuk menulis lagi, ya mencoba menulis. Setidaknya selama saya hidup,saya sudah pernah menulis , walaupun belum bisa berupa buku tapi menulis di blog sudah cukup bagi saya 😊
Okay, let's go to the topic ! Kali ini saya ingin membahas tentang suatu kebingungan. Hmm apakah kebingungan itu?? Belakangan ini saya merasa ada yang salah dalam diri saya di usia saya yg bisa dibilang sudah dewasa wkwk harusnya sih sudah harus dewasa , tapi nggaktau realitanya. Saya merasa , saya tidak begitu welcome untuk diajak bicara oleh orang lain. Bukan karena saya tidak suka dengan orang yang saya ajak bicara, tidak juga karena saya sombong, tapi satu alasan saya : saya tidak pandai menanggapi pembicaraan orang. Tak jarang saya bingung harus menanggapi apa walaupun itu hanya obrolan ringan (note : ini obrolan langsung ya, bukan obrolan via chat). Apalagi kalo ada seseorang yg bisa dibilang tidak terlalu akrab dengan saya, tapi tiba-tiba dia membuka topik pembicaraan, apapun itu, termasuk curhat ya. Saya bingung harus kasih saran apa.
Saya merasa kosakata di dalam otak saya lama kelamaan semakin hilang. Bahkan pilihan kata yg saya lontarkan melalui ucapan sering tidak sesuai dengan apa yang saya pikirkan. Istilahnya, otak dan mulut tidak sinkron. Misal nih, saya mikir A, tapi untuk mengungkapkan A , saya harus mikir lagi , kira-kira kata-kata apa yang harus saya ucapkan untuk menjelaskan A. Bahkan sempat beberapa kali salah omong. Haduuuhhh...Rasanya saya pengen bilang , "Jangan cerita atau curhat ke saya, saya bukan penasehat yang baik. Kalau hanya perkara mendengarkan , saya siap". Tapi kalau ada seseorang yang cerita ke kita dan kita hanya angguk angguk aja, kayaknya kok kurang menghargai lawan bicara kita ya hehe.
Di lingkungan kerja, saya menemui berbagai karakter orang , mulai dari yang diem, cerewet, ghibah squad , dll wkwk. Kadang saya iri ke temen saya yang pinter omong, kenapa dia bisa punya kosakata yang banyak di otaknya, sehingga untuk mengatakan sesuatu terasa sangat ringan. Kok saya nggak bisa ya basa basi , sok akrab dengan teman kerja yang senior, kenapa? Anehkah saya? Saya baru bisa beradaptasi dengan sebagian besar teman kerja kira-kira 1 tahun. Sebelumnya saya sangat menutup diri ke teman-teman. Sampai mereka menganggap saya adalah seorang wanita yang pendiam,anggun, nggak neko-neko ,tanpa dosa hahahaha padahal saya tidak sebaik yang mereka pikir, saya juga cerewet pada tempatnya, saya juga banyak dosa. Ya, mereka mengganggap saya seperti itu karena mungkin saya terlalu diam. Ternyata pengalaman saya berorganisasi sejak SMP hingga kuliah, belum bisa menjadikan kemampuan Public Speaking saya bagus. Tapi mungkin kalau saya nggak ikut organisasi, saya bisa lebih parah kali ya dari ini haha.
Saya seorang guru , waktu kita jadi murid kita pasti sangat mengidolakan guru kita yang baik, dan sering kasih motivasi ke siswanya biar jadi siswa yang sukses. Iya kan? Nah ,saya pengen diidolakan murid-murid saya karena motivasi yang saya berikan. Pernah saya ngasih motivasi ke murid saya, ujung-ujungnya pasti garing dan sepertinya nggak berhasil menambah motivasi buat murid-murid saya hehe maafkan bu guru, Nak 😣
Intinya, saya bukan orang yang bisa berbicara dengan baik, I'm not good speaker. Saya lebih suka diam , dan bercerita dengan orang-orang tertentu saja yang buat saya nyaman. Perihal nasehat, sayapun nggak pinter nasehatin, tapi kalau mendengar, saya senang. Saya lebih senang menjadi pendengar,daripada pemberi saran atau nasehat. Saya lebih suka diam, tapi saya tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang notebene sangat membutuhkan perihal basa basi. Karena dalam kegiatan sosial , kita pasti akan bertemu orang-orang baru, masak mau diem aja,kan ya nggak mungkin. Paling engga tanya nama, domisili, pekerjaan hmmm itu aja sih yang biasa kutanyakan saat ikut kegiatan-kegiatan sosial wkwk so simple ya tanyanya. Padahal di kegiatan sosial, banyaak banget hal-hal baru, info-info baru yang bisa kita dapet, salah satu caranya dengan bertanya dan ngobrol dengan banyak orang. I'm introvert yang suka hal-hal yang berbau extrovert. Introvert-extrovert. Tapi lebih dominan introvertnya 😀
Saya sangat sadar kekurangan saya terutama dalam hal berbicara dengan orang lain. Tapi bagaimanapun, saya harus belajar, belajar ngomong, belajar kasih solusi/saran/nasehat ke orang tanpa terkesan menggurui, saya harus belajar jadi good speaker yang nggak asal ngomong, ya, good speaker yang santun, belajar menyusun kata-kata di otak saya lalu diungkapkan melalui ucapan yang baik, tertata, nggak kemrungsung.
Belakangan ini saya sedang berusaha membaca banyak buku, semoga ini bisa membantu.
Closing statement : "Dear my future husband , I'm just good listener, I'm not good to be advicer. Tapi aku akan berusaha dan belajar. Biar kalau kamu butuh saran dariku nanti, aku bisa kasih saran yang terbaik buat kamu" wkwk ngimpi dulu nggak ada salahnya kan 😊
Oke, sekian nyepam malam ini. Tulisan ini semata-mata hanya untuk mengungkapkan kelabilan seorang wanita yang sedang mengalami quarter life crisis haha wassalamualaikum..

Komentar

  1. This is what i feel too, Wul. I'm an introvert person, but i'm not anti social person. Kadang di otak udah mikir ntar mau ngomong ini itu, eh pas mau diucapin ngeblank, ilang semua kosakatanya. Alhasil diem aja. :((

    BalasHapus
  2. Huhu suka bingung apakah hanya aku yang merasakan ini , tapi ternyata kamu juga. Kamu memang aku banget dah wkwkw

    BalasHapus
  3. Entah apaaaa.. yang terjadi dihatimu itu.. 🙄

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hal-hal menyenangkan versiku

Ketika pikiran lagi sumpek, overthinking,mikir macem-macem, coba kita tuliskan hal-hal menyenangkan buat ngobatin kesumpekan. Berikut hal-hal menyenangkan versi akuu 1. Rebahan di kamar sambil scrolling timeline instagram 2. Naik motor sendirian sambil nyanyi di jalan 3. Nguleni adonan pastry sambil denger radio Rasika FM yang lagi muterin lagu-lagunya Alm. Didi Kempot 4. Nyetok foto di tempat yang jarang terjamah orang 5. Ngrekam suara sendiri pake backsound instrumental dari youtube 6. Cerita ngalor ngidul sama ibuk tentang temen-temen  7. Edit foto pake vscocam atau incollage biar lebih estetik 8. Camping bareng temen-temen sambil makan ayam bakar yang udah dibumbuin ibuk 9. Nyiramin tanaman kesayangan, terus foto-fotoin mereka 10. Pergi ke gramedia sendiri lihat-lihat buku padahal nggak beli 11. Ngerjain kerjaan sambil dengerin lagu-lagu indie favorit dari jaman SMA 12. Ngobrol via whatsapp sama temen kuliah tentang kekonyolan di kampus 13. Nonton web series yang romantis sambil se

Cerita Singkat di Jogja

Assalamualaikum sahabat, hari ini : Jumat, 11 Oktober 2019 pukul 22.00 akan kuceritakan pengalaman singkat -yang berharga-   ku di Jogja 😊 oke tanpa basa basi, langsung aja yaaa.. Minggu : 29 September 2019 Tiba-tiba, ada pesan WA masuk dari orang yang tidak terduga, sangat tidak terduga. Ya, entah ada angin apa, Mas Alam menanyakan kabarku. Sedikit cerita, Mas Alam ini adalah Ketua Kegiatan Teaching and Travelling (TNT) ke 12 yang pernah kuikuti pada bulan Februari 2018. Acara ini diselenggarakan oleh komunitas 1000guru Semarang. Mas Alam berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Pertemuan kedua kami pada acara "Aku Sehat" yang diadakan oleh Komunitas Arsa Semarang pada bulan Maret 2019. Mas Alam merupakan sosok yang sangaaattt humble dan tipe orang yg berbaik hati dengan semua orang tanpa memandang siapa orang itu. Sejak pertemuan pertama kami di TNT 12, Mas Alam memang sudah lumayan akrab denganku dan teman-teman, tapi kalau dibandingkan dengan yang lain, aku te

Kolaborasi Dapur Bersama Ibu

Hari ini pengen cerita yang ringan-ringan aja, tanpa kode atau kata-kata puitis seperti 3 tulisan sebelumnya hehe Ramadhan hampir menuju hari keempat tapi alhamdulillah sudah banyak sekali pelajaran,  dan sebagian besar aku dapat dari Ibu.. Selama ramadhan ini saya, kakak, dan ibu bersepakat untuk lebih melebarkan sayap dari usaha kuliner kecil-kecilan kami yg mulai kurintis tahun 2019. Awalnya usaha ini hanya iseng-iseng saja karena berniat untuk memasarkan produk makanan yang dibuat oleh bulek yang harus berperan sebagai single parent. Lalu kubuatlah instagram dan aku upload foto-foto makanan buatan bulek ditambah makanan yang aku dan ibuku buat, produk awal kami yaitu tape ketan,kue lebaran, dan zuppa soup. Alhamdulillah peminatnya lumayan banyak saat kami buka Pre Order. Produk-produk makanan selanjutnya didapat tanpa sengaja, dan kadang terpikirkan disaat yang tidak terduga 😀 Singkat cerita,  produk iseng yang paling booming dari usaha kuliner kami adalah pangsit isi. Reny